بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم

GALERI SHOW

1 2 3 4

Monday, September 16, 2013

PENGELOLAAN SUMBER AJAR


PENGELOLAAN SUMBER AJAR

A.      Pengertian Sumber Belajar
Sumber belajar adalah semua sumber belajar (baik berupa data, orang ataubenda) yang dapat  digunakan untuk memberi fasilitas (kemudahan) belajarbagi peserta didik. Sumber belajar ini bermanfaat dalam memberikan sumbangan yangpositif untuk peningkatan mutu pendidikan dalam pembelajaran. Terdapat enammacam sumber belajar yaitu pesan, orang, bahan, alat, teknik dan latar /lingkungan.
1.         Pesan, adalah pelajaran/informasi yang diteruskan oleh komponen lain dalam bentuk ide, fakta, arti, dan data.
2.         Orang, mengandung pengertian manusia yang bertindak sebagai penyimpan, pengolah, dan penyaji pesan. Tidak termasuk mereka yang menjalankan funsgi pengembangan dan pengelolaan sumber belajar. Siapa saja yang memiliki keahlian tertentu di mana peserta didik dapat belajar sesuatu, maka yang bersangkutan dapat dikategorikan sebagai sumber belajar. Misalnya guru, ahli geologi, polisi, dan ahli-ahli lainnya.
3.         Bahan, merupakan sesuatu (bisa pula disebut program atau software) yang mengandung pesan untuk disajikan melalui penggunaan alat ataupun oleh dirinya sendiri. Segala sesuatu yang berupa teks tertulis, cetak, rekaman elektronik, web, dll yang dapat digunakan untuk belajar.
4.         Alat, adalah sesuatu (biasa pula disebut hardware) yang digunakan untuk menyampaikan pesan yang tersimpan di dalam bahan.
5.         Teknik, berhubungan dengan prosedur rutin atau acuan yang disiapkan untuk menggunakan bahan, peralatan, orang, dan lingkungan untuk menyampaikan pesan.
6.         Tempat atau lingkungan alam sekitar yaitu dimana saja seseorang dapat melakukan belajar atau proses perubahan tingkah laku maka tempat itu dapat dikategorikan sebagai tempat belajar yang berarti sumber belajar, misalnya perpustakaan, pasar, museum, sungai, gunung, tempat pembuangan sampah, kolam ikan dan lain sebagainya. Lingkungan, merupakan situasi sekitar di mana pesan diterima.
Keenam sumber belajar tersebut juga merupakan komponen sistem dalam pembelajaran, artinya dalam setiap kegiatan pembelajaran selalu terdapat keenam komponen tersebut.

B.       Macam-macam Sumber Belajar
Pemilihan  sumber belajar mengacu pada perumusan yang ada dalam silabus yang dikembangkan oleh satuan pendidikan.  Sumber belajar mencakup sumber rujukan, lingkungan, media, narasumber, alat, dan bahan. Sumber belajar dituliskan secara lebih operasional. Misalnya,  sumber belajar dalam silabus dituliskan buku referensi, dalam RPP harus dicantumkan judul buku teks tersebut, pengarang, dan halaman yang diacu. Dalam rangka mengimplementasikan pogram pembelajaran yang sudah dituangkan di dalam silabus, guru harus menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). RPP merupakan pegangan bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran baik di kelas, laboratorium, dan/atau lapangan untuk setiap Kompetensi Dasar. Oleh karena itu, apa yang tertuang di dalam RPP memuat hal-hal yang langsung berkait dengan aktivitas pembelajaran dalam upaya pencapaian penguasaan suatu Kompetensi Dasar.Berbagai sumber yang dapat digunakan untuk mendapatkan materi pembelajaran dari setiap standar kompetensi dan kompetensi dasar  adalah sebagai  berikut:
1.         buku teks
2.         laporan hasil penelitian
3.         majalah ilmiah
4.         jurnal ilmiah
5.         buku kurikulum
6.         pakar bidang studi
7.         internet
8.         penerbitan berkala
9.         media audio visual (tv,video,vcd,kaset audio)
10.     lingkungan (alam, sosial, seni budaya, teknik, industri, dan ekonomi)
Bahan-bahan yang merupakan sumber belajar tersebut perlu dikembangkan dan dikelola dengan sebaik-baiknya oleh sebuah badan/wadah yang disebut Pusat Sumber Belajar agar dapat memberikan kemudahan dan berfungsi secara optimal untuk proses pembelajaran.Pada dasarnya sumber belajar terdiri dari berbagai macam sumber antara lain :
1.         Sumber belajar dari asal usulnya dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
a.    Sumber belajar yang dirancang (Learning resource by Design)
Yaitu sumber belajar yang memang sengaja dibuat untuk tujuan pembelajaran. Contohnya adalah : buku pelajaran, modul, program audio, transparansi (OHT).
b.    Sumber belajar yang sudah tersedia dan tinggal dimanfaatkan (Learning Resource by Utilization )
Yaitu sumber belajar yang tidak secara khusus dirancang untuk keperluan pembelajaran, namun dapat ditemukan, dipilih dan dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. Contohnya: pejabat pemerintah, tenaga ahli, pemuka agama, olahragawan, kebun binatang, waduk, museum, film, sawah, terminal, surat kabar, siaran televisi, dan masih banyak lagi yang lain.
Jadi, begitu banyaknya sumber belajar yang ada di seputar kita yang semua itu dapat kita manfaatkan untuk keperluan belajar. Guru hanya merupakan salah satu dari sekian banyak sumber belajar yang ada. Bahkan guru hanya salah satu sumber belajar yang berupa orang, selain petugas perpustakaan, petugas laboratorium, tokoh-tokoh masyarakat, tenaga ahli/terampil, tokoh agama, dll.
2.         Dilihat dari segi fungsi dan perannya, terutama kemampuannya dalam melakukan interaksi dan komunikasi dengan para peserta didik, sumber belajar dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu:
a.    alat peraga (teaching aids) atau alat audio visual (audio-visual aids)
b.   mediapembelajaran.
Sumber belajar dapat berfungsi sebagai saluran komunikasi dan mampu berinteraksi dengan peserta belajar dalam suatu kegiatan pendidikan dan pembelajaran. Oleh sebab itu sumber belajar harus dikembangkan dan dirancang secara sistematis berdasarkan kebutuhan kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan dan juga berdasarkan pada karakteristik para peserta didik yang akan mengikuti kegiatan pembelajaran tersebut. Sumber belajar (learning resource) yang telah banyak dimanfaatkan kebanyakan di sekolah hanya perpustakaan dan buku sebagai sumber belajar. Padahal secara tidak terasa apa yang mereka gunakan, orang, dan benda tertentu adalah termasuk sumber belajar. Sumber belajar ditetapkan sebagai informasi yang disajikan dan disimpan dalam berbagai bentuk media, yang dapat membantu peserta didik dalam belajar sebagai perwujudan dari kurikulum. Bentuknya tidak terbatas apakah dalam bentuk cetakan, video, format perangkat lunak atau kombinasi dari berbagai format yang dapat digunakan oleh peserta didik ataupun guru.



C.      Proses Pembelajaran dan Sumber Belajar
Merujuk dari Istilah kegiatan “belajar”, “mengajar”, dan “pembelajaran” merupakanistilah kegiatan yang tidak terpisahkan, meskipun ketiganya merupakankegiatan yang berbeda. Kegiatan belajar bisa saja terjadi walaupun tidak adakegiatan mengajar. Begitu pula sebaliknya, kegiatan mengajar tidak selaludapat menghasilkan kegiatan belajar. Ketika seorang guru menjelaskanpelajaran di depan kelas maka terjadi kegiatan mengajar, tetapi dalam kegiatantersebut belum tentu terjadi kegiatan belajar pada setiap peserta didik. Kegiatanmengajar dikatakan berhasil jika dapat menghasilkan kegiatan belajar pada diripeserta didik. Jadi, sebenarnya hakekat guru mengajar adalah usaha guru untukmembuat peserta didik belajar. Dengan kata lain, mengajar merupakan upayamenciptakan kondisi agar terjadi kegiatan belajar. Kegiatan inilah yang disebutdengan proses pembelajaran.Istilah pembelajaran lebih menggambarkan usaha guru untuk membuatbelajar para peserta didiknya. Kegiatan pembelajaran tidak akan berarti jika tidakmenghasilkan kegiatan belajar pada para peserta didiknya. Kegiatan belajar hanya bisaberhasil jika si belajar secara aktif mengalami sendiri proses belajar. Jadi syaratmutlak yang harus dipenuhi agar terjadi kegiatan belajar yaitu terjadinyainteraksi antara pebelajar (learner) dengan sumber belajar.Pekerjaan mengajar tidak selalu harus diartikan sebagai kegiatanmenyajikan materi pelajaran. Meskipun menyajikan materi pelajaran memangmerupakan bagian dari kegiatan mengajar, tetapi bukanlah satu-satunya. Masihbanyak cara lain yang dapat dilakukan guru untuk membuat peserta didik belajar.Peran penting yang harus dilakukan oleh guru dalam proses pembelajaranadalah mengusahakan agar setiap peserta didik dapat berinteraksi secara aktif denganberbagai sumber belajar yang ada. Meskipun guru juga merupakan salah satusumber belajar bagi peserta didik, tetapi masih banyak lagi sumber-sumber belajaryang lain yang dapat dimanfaatkan untuk terjadinya proses pembelajaran.

D.      Manfaat Sumber Belajar
Sumber belajar memiliki fungsi sebagai berikut :
1.    Meningkatkan produktivitas pembelajaran dengan jalan:
(a)   mempercepat laju belajar dan membantu guru untuk menggunakan waktu secara lebih baik dan
(b)   mengurangi beban guru dalam menyajikan informasi, sehingga dapatlebih banyak membina dan mengembangkan gairah pembelajaran.
2.    Memberikan kemungkinan pembelajaran yang sifatnya lebih individual,dengan cara:
(a)   mengurangi kontrol guru yang kaku dan tradisional; dan
(b)   memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk berkembang sesuai dengankemampuannnya.
3.    Memberikan dasar yang lebih ilmiah terhadap pembelajaran dengan cara:
(a)   perancangan program pembelajaran yang lebih sistematis; dan
(b)   pengembangan bahan pengajaran yang dilandasi oleh penelitian.
4.    Lebih memantapkan pembelajaran, dengan jalan:
(a)   meningkatkan kemampuan sumber belajar;
(b)   penyajian informasi dan bahan secara lebih kongkrit.
5.    Memungkinkan belajar secara seketika, yaitu:
(a)   mengurangi kesenjangan antara pembelajaran yang bersifat verbal danabstrak dengan realitas yang sifatnya kongkrit;
(b) memberikan pengetahuan yang sifatnya langsung.
6.    Memungkinkan penyajian pembelajaran yang lebih luas, dengan menyajikaninformasi yang mampu menembus batas geografis.
Menurut Hijrah Saputra (2008) fungsi sumber belajar adalah :
(a)   Dapat memberi pengalaman belajar langsung dan kongkrit / nyata.
(b)   Memungkinkan sesuatu yang tidak bisa diadakan, dikunjungi, dilihatsecara langsung.
(c)   Menambah dan memperluas cakrawala sajian materi.
(d)   Memberi informasi yang akurat dan terpadu.
Fungsi-fungsi di atas sekaligus menggambarkan tentang alasan dan arti pentingsumber belajar untuk kepentingan proses dan pencapaian hasil pembelajaran, sehingga sumber belajar ini harus dikelola dengan sebaik-baiknya agar proses pembelajaran dapat memperoleh prestasi hasil belajar peserta didik secara optimal.

E.       Peranan Sumber Belajar dalam Proses Pembelajaran
Sumber belajar mempunyai peran yang sangat erat dengan pembelajaranyang dilakukan, adapun peranan tersebut dalam pembelajaran adalah sebagaiberikut :
1.    Peranan sumber belajar dalam pembelajaran Individual.
Pola komunikasi dalam belajar individual sangat dipengaruhi olehperanan sumber belajar yang dimanfaatkan dalam proses belajar. Titik beratpembelajaran individual adalah pada peserta didik, sedang guru mempunyaiperanan sebagai penunjang atau fasilitator.Dalam pembelajaran individual terdapat tiga pendekatan yang berbedayaitu :
(1)   Front line teaching method, dalam pendekatan ini guru berperanmenunjukkan sumber belajar yang perlu dipelajari.
(2)   Keller Plan, yaitu pendekatan yang menggunakan teknik personalizedsystem of instruksional (PSI) yang ditunjang dengan berbagai sumberberbentuk audio visual yang didesain khusus untuk belajar individual.
(3)   Metode proyek, peranan guru cenderung sebagai penasehat dibandingpendidik, sehingga peserta didiklah yang bertanggung jawab dalam memilih,merancang dan melaksanakan berbagai kegiatan belajar.
2.    Peranan Sumber Belajar dalam Belajar Klasikal
Pola komunikasi dalam belajar klasikal yang dipergunakan adalahkomunikasi langsung antara guru dengan peserta didik. Hasil belajar sangattergantung oleh kualitas guru, karena guru merupakan sumber belajar utama.Sumber lain seolah-olah tidak ada peranannya sama sekali, karena frekuensibelajar didominari interaksinya dengan guru.Pemanfaatan sumber belajar selain guru, sangat selektif dan sangat ketatdi bawah petunjuk dan kontrol guru. Di samping itu guru sering memaksakanpenggunaan sumber belajar yang kurang relevan dengan ciri-ciri peserta didikdan tujuan belajar, hal ini terjadi karena sumber belajar yang tersedia terbatas.Peranan Sumber Belajar secara keseluruhan seperti terlihat dalam polakomunikasinya selain guru rendah. Keterbatasan penggunaan sumber belajarterjadi karena metode pembelajaran yang utama hanyalah metode ceramah.Menurut Percipal and Ellington (1984), bahwa perhatian yang penuh dalambelajar dengan metode ceramah (attention spannya) makin lama makinmenurun drastis. Misalnya dalam 50 menit belajar, maka pada awal belajarattention spannya berkisar antara 12-15 menit, kemudian makin mendekatiakhir pelajaran turun menjadi 3-5 menit.Di samping itu British Audio Visual Association (1985), menyatukambahwa 75 % pengetahuan diperoleh melalui indera penglihatan, 13 % inderapendengaran, 6 % indera sentuhan dan rabaan dan 6 % indera penciuman danlidah. Sedangkan hasil penelitian yang dilakukan oleh perusahaan SOVOCOMCOMPANY di Amerika dalam Sadiman (1989: 155-156), tentang kemampuanmanusia dalam menyimpan pesan adalah : verbal (tulisan) 20%, Audio saja10%, visual saja 20%, Audio visual 50%. Tetapi kalau proses belajar hanyamenggunakan methode (a) Membaca saja, maka pengetahuan yang mengendaphanya 10% (b) Mendengarkan saja pengetahuan yang mengendap hanya 20%.(c) Melihat saja pengetahuan yang mengendap bisa 50%. Dan (e)Mengungkapkan sendiri pengetahuan yang mengendap bisa 80%. (f)Mengungkapkan sendiri dan mengulang pada kesempatan lain 90%. Daripenjelasan tersebut diatas, bahwa guru harus pandai memilih danmengkombinasikan metode pembelajaran dengan belajar yang ada.
3.    Peranan Sumber Belajar dalam Belajar Kelompok
Pola komunikasi dalam belajar kelompok, menurut Derek Rownteredalam bukunya Educational Technologi in Curriculum Development (1982),menyajikan dua pola komunikasi yang secara umum ditetapkan dalam belajaryaitu pola :
a.  Buzz sessions (diskusi singkat) adalah kemampuan yang diperolehpeserta didik untuk didiskusikan singkat sambil jalan. Sumber belajar yangdigunakan adalah materi yang digunakan sebelumnya.
b.  Controllet discussion (diskusi dibawah kontrol guru), sumberbelajarnya antara lain adalah bab dari suatu buku, materi dari program audiovisual, atau masalah dalam praktek laboratorium
c.  Tutorial adalah belajar dengan guru pembimbing, sumber belajarnyaadalah masalah yang ditemui dalam belajar, harian, bentuknya dapat bab daribuku, topik masalah dan tujuan instruksional tertentu.
d.  Team project (tim proyek) adalah suatu pendekatan kerjasama antaranggota kelompok dengan cara mengenai suatu proyek oleh tim.
e.  Simulasi (persentasi untuk menggambarkan keadaan yangsesungguhnya).
f.  Micro teaching, (proyek pembelajaran yang direkam dengan video).
g.  Self helf group (kelompok swamandiri).
F.       Pengelolaan dan Pengembangan Sumber Belajar
Sumber belajar selama ini dianggap sebagai suatu barang yang sulit danmembutuhkan biaya yang tinggi untuk mendapatkannya. Hal ini disebabkankarena guru ataupun peserta didik kurang memiliki kreativitas dan inovasidalam memanfaatkan bahan-bahan atau benda-benda yang ada sekitardilingkungannya. Pemanfaatan sumber belajar di sekolah baik yang dirancangmaupun yang tinggal dimanfaatkan belum berjalan secara baik dan optimal.Banyak guru yang masih menggunakan paradigma lama, yaitu mengajardengan hanya bersumberkan pada buku pelajaran yang ada, dan tidak memilikimotifasi dan inovasi untuk menciptakan sumber belajar lainnya yang dapatmembantu guru dalam menyampaikan materi pelajarannya. Guru pun kurang kreatif dalam membuat sendiri media pembelajaran maupun bahan ajar yang dibutuhkannya.Dengan berbekal kreativitas, guru seharusnya dapat membuat danmenyediakan sumber belajar yang sederhana dan murah. Misalkan, bagaimanaguru dan peserta didik dapat memanfaatkan benda-benda yang ada lingkungan kelas,sekolah dan masyarakat ataupun bahan-bahan bekas. Bahan bekas, yangbanyak berserakan di sekolah dan rumah, seperti kertas, mainan, kotakpembungkus, bekas kemasan sering luput dari perhatian kita. Dengan sentuhankreativitas, bahan-bahan bekas yang biasanya dibuang secara percuma dapatdimodifikasi dan didaur-ulang menjadi sumber belajar yang sangat berharga.Selain dari itu lingkungan juga dapat dimanfaatkan sebagai sumberbelajar. Peserta didik tidak perlu harus pergi jauh dengan biaya yang mahal,lingkungan yang berdekatan dengan sekolah dan rumah pun dapatdioptimalkan menjadi sumber belajar yang sangat bernilai bagi kepentinganbelajar peserta didik. Tidak sedikit sekolah-sekolah yang memiliki halaman ataupekarangan yang cukup luas, namun keberadaannya seringkali ditelantarkandan tidak terurus. Jika saja lahan-lahan tersebut dioptimalkan tidak mustahilakan menjadi sumber belajar yang sangat berharga.Sumber belajar lainnya yang seharusnya dikelola dengan baik adalahperpustakaan. Tidak sedikit perpustakaan yang ada di sekolah-sekolah belumdikelola dengan baik sebagai pusat sumber belajar, perpustakaan hanyamenjadi sarana atau tempat penyimpanan buku saja. Peserta didik tidak termotifasimemanfaatkan perpustakaan sebagai sumber belajar. Perpustakaan mestinyadapat menjadi pusat sumber dan penyimpanan informasi dan pengetahuanbaik berupa bahan cetak (buku/tulisan), elektronik dan audio visual ataupundalam bentuk yang lain, sehingga perpustakaan dapat berfungsi sebagaisumber belajar bagi semua peserta belajar, para profesional, para penelitidan bagi siapapun yang memerlukan informasi dan pengetahuan.
Selain berfungsi sebagai tempat untuk mendapatkan informasi,perpustakaan juga berfungsi untuk kegiatan pendidikan, pembelajaran danpenelitian, maka distribusi informasi sebagai koleksi perpustakaan perludiarahkan pada kebutuhan belajar peserta belajar. Konsep Pusat SumberBelajar mengubah organisasi informasi dan pengelolalaan perpustakaan darilingkungan hanya bahan cetak menjadi lingkungan bahan cetak denganbahan non cetak termasuk diantaranya semua teknologi yang lebih baruseperti bahan rekaman yang dibaca dengan mesin, cd-rom, video disc,bahkan juga komputer terhubung dengan jaringan internet.
G.      Cara mengoptimalkan sumber belajar
Banyak orang beranggapan bahwa untuk menyediakan sumber belajarmenuntut adanya biaya yang tinggi dan sulit untuk mendapatkannya, yang kadang-kadang ujung-ujungnya akan membebani orang tua peserta didik untukmengeluarkan dana pendidikan yang lebih besar lagi. Padahal dengan berbekalkreativitas, guru dapat membuat dan menyediakan sumber belajar yangsederhana dan murah. Misalkan, bagaimana guru dan peserta didik dapatmemanfaatkan bahan bekas. Bahan bekas, yang banyak berserakan di sekolahdan rumah, seperti kertas, mainan, kotak pembungkus, bekas kemasan seringluput dari perhatian kita. Dengan sentuhan kreativitas, bahan-bahan bekas yangbiasanya dibuang secara percuma dapat dimodifikasi dan didaur-ulang menjadisumber belajar yang sangat berharga.Demikian pula, dalam memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajartidak perlu harus pergi jauh dengan biaya yang mahal, lingkungan yangberdekatan dengan sekolah dan rumah pun dapat dioptimalkan menjadi sumberbelajar yang sangat bernilai bagi kepentingan belajar peserta didik. Tidak sedikitsekolah-sekolah di kita yang memiliki halaman atau pekarangan yang cukupluas, namun keberadaannya seringkali ditelantarkan dan tidak terurus. Jika sajalahan-lahan tersebut dioptimalkan tidak mustahil akan menjadi sumber belajaryang sangat berharga. Dari uraian tersebut dapat diambil hikmah sebagai intisari cakupan materi pengelolaan sumber ajar sebagai berikut :
1)        Pendidikan dimasa depan menuntut adanya perubahan pada prosespembelajaran yang bertumpu pada kemampuan individu danberorientasi pada peserta didik sebagai subyek (student centered, guru berperan sebagai fasilitator dalam pembelajaran dan menyediakan sumber ajar.
2)        Sumber belajar merupakan salah satu aspek terpenting dalam kegiatanpembelajaran sehingga perlu dikelola dengan baik untuk mencapai tujuan pembelajaran optimal.
3)        Sumber belajar dapat dirancang, diciptakan dan dikembangkan sendirioleh guru dan peserta didik dengan memanfaatkan media dan sarana yang ada berupa pesan, orang, bahan, alat, teknik dan latar /lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA

AECT. 1977. Definisi Teknologi Pendidikan. (Diterjemahkan oleh PAU diUniversitas Terbuka). Penerbit Manajemen PT. Grafindo Persada. Jakarta.

Adaptasi dari : Depdiknas. 2004. Pedoman Merancang Sumber Belajar. Jakarta.
http: // id.wordpress.com/tag/makalah. Sumber Belajar untuk MengefektifkanPembelajaran Peserta didik. Diterbitkan April 15, 2008 .

 Seels,B. and Richey,C.1994. Teknologi Pembelajaran. (Diterjemahkan olehYusufhadi Miarso, dkk. Universitas Negeri Jakarta.

0 comments:

Post a Comment