PENGELOLAAN SUMBER AJAR
A. Pengertian
Sumber Belajar
Sumber belajar
adalah semua sumber belajar (baik berupa data, orang ataubenda) yang dapat digunakan untuk memberi fasilitas (kemudahan)
belajarbagi peserta didik. Sumber belajar ini bermanfaat dalam memberikan
sumbangan yangpositif untuk peningkatan mutu pendidikan dalam pembelajaran.
Terdapat enammacam sumber belajar yaitu pesan, orang, bahan, alat, teknik
dan latar /lingkungan.
1.
Pesan,
adalah pelajaran/informasi yang diteruskan oleh komponen lain dalam bentuk ide,
fakta, arti, dan data.
2.
Orang,
mengandung pengertian manusia yang bertindak sebagai penyimpan, pengolah, dan
penyaji pesan. Tidak termasuk mereka yang menjalankan funsgi pengembangan dan
pengelolaan sumber belajar. Siapa saja yang memiliki keahlian tertentu di mana
peserta didik dapat belajar sesuatu, maka yang bersangkutan dapat dikategorikan
sebagai sumber belajar. Misalnya guru, ahli geologi, polisi, dan ahli-ahli
lainnya.
3.
Bahan,
merupakan sesuatu (bisa pula disebut program atau software) yang mengandung
pesan untuk disajikan melalui penggunaan alat ataupun oleh dirinya sendiri. Segala
sesuatu yang berupa teks tertulis, cetak, rekaman elektronik, web, dll yang
dapat digunakan untuk belajar.
4.
Alat,
adalah sesuatu (biasa pula disebut hardware) yang digunakan untuk menyampaikan
pesan yang tersimpan di dalam bahan.
5.
Teknik,
berhubungan dengan prosedur rutin atau acuan yang disiapkan untuk menggunakan
bahan, peralatan, orang, dan lingkungan untuk menyampaikan pesan.
6.
Tempat
atau lingkungan alam sekitar yaitu dimana saja seseorang
dapat melakukan belajar atau proses perubahan tingkah laku maka tempat itu
dapat dikategorikan sebagai tempat belajar yang berarti sumber belajar,
misalnya perpustakaan, pasar, museum, sungai, gunung, tempat pembuangan sampah,
kolam ikan dan lain sebagainya. Lingkungan, merupakan situasi sekitar di mana
pesan diterima.
Keenam sumber belajar tersebut juga
merupakan komponen sistem dalam pembelajaran, artinya dalam setiap kegiatan
pembelajaran selalu terdapat keenam komponen tersebut.
B.
Macam-macam Sumber
Belajar
Pemilihan sumber belajar mengacu pada perumusan yang
ada dalam silabus yang dikembangkan oleh satuan pendidikan. Sumber belajar mencakup sumber rujukan,
lingkungan, media, narasumber, alat, dan bahan. Sumber belajar dituliskan
secara lebih operasional. Misalnya,
sumber belajar dalam silabus dituliskan buku referensi, dalam RPP harus
dicantumkan judul buku teks tersebut, pengarang, dan halaman yang diacu. Dalam rangka mengimplementasikan pogram
pembelajaran yang sudah dituangkan di dalam silabus, guru harus menyusun
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). RPP merupakan pegangan bagi guru dalam
melaksanakan pembelajaran baik di kelas, laboratorium, dan/atau lapangan
untuk setiap Kompetensi Dasar. Oleh
karena itu, apa yang tertuang di dalam RPP memuat hal-hal yang langsung berkait
dengan aktivitas pembelajaran dalam upaya pencapaian penguasaan suatu
Kompetensi Dasar.Berbagai sumber yang dapat digunakan untuk mendapatkan
materi pembelajaran dari setiap standar kompetensi dan kompetensi dasar adalah sebagai berikut:
1.
buku teks
2.
laporan hasil
penelitian
3.
majalah ilmiah
4.
jurnal ilmiah
5.
buku kurikulum
6.
pakar bidang studi
7.
internet
8.
penerbitan berkala
9.
media audio visual
(tv,video,vcd,kaset audio)
10. lingkungan
(alam, sosial, seni budaya, teknik, industri, dan ekonomi)
Bahan-bahan
yang merupakan sumber belajar tersebut perlu dikembangkan dan dikelola dengan
sebaik-baiknya oleh sebuah badan/wadah yang disebut Pusat Sumber Belajar agar dapat memberikan kemudahan dan berfungsi
secara optimal untuk proses pembelajaran.Pada dasarnya sumber belajar terdiri
dari berbagai macam sumber antara lain :
1.
Sumber belajar dari
asal usulnya dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
a. Sumber
belajar yang dirancang (Learning resource by Design)
Yaitu sumber belajar yang memang
sengaja dibuat untuk tujuan pembelajaran. Contohnya adalah : buku pelajaran,
modul, program audio, transparansi (OHT).
b. Sumber
belajar yang sudah tersedia dan tinggal dimanfaatkan (Learning Resource
by Utilization )
Yaitu sumber belajar yang tidak
secara khusus dirancang untuk keperluan pembelajaran, namun dapat ditemukan,
dipilih dan dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. Contohnya: pejabat
pemerintah, tenaga ahli, pemuka agama, olahragawan, kebun binatang, waduk,
museum, film, sawah, terminal, surat kabar, siaran televisi, dan masih banyak
lagi yang lain.
Jadi, begitu banyaknya sumber
belajar yang ada di seputar kita yang semua itu dapat kita manfaatkan untuk
keperluan belajar. Guru hanya merupakan salah satu dari sekian banyak sumber
belajar yang ada. Bahkan guru hanya salah satu sumber belajar yang berupa
orang, selain petugas perpustakaan, petugas laboratorium, tokoh-tokoh
masyarakat, tenaga ahli/terampil, tokoh agama, dll.
2.
Dilihat dari segi
fungsi dan perannya, terutama kemampuannya dalam melakukan interaksi dan
komunikasi dengan para peserta didik, sumber belajar dapat dibedakan menjadi
dua macam yaitu:
a.
alat peraga (teaching
aids) atau
alat audio visual (audio-visual
aids)
b.
mediapembelajaran.
Sumber belajar
dapat berfungsi sebagai saluran komunikasi dan mampu berinteraksi dengan
peserta belajar dalam suatu kegiatan pendidikan dan pembelajaran. Oleh sebab
itu sumber belajar harus dikembangkan dan dirancang secara sistematis
berdasarkan kebutuhan kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan dan juga
berdasarkan pada karakteristik para peserta didik yang akan mengikuti kegiatan
pembelajaran tersebut. Sumber belajar (learning resource) yang telah banyak
dimanfaatkan kebanyakan di sekolah hanya perpustakaan dan buku sebagai sumber
belajar. Padahal secara tidak terasa apa yang mereka gunakan, orang, dan benda
tertentu adalah termasuk sumber belajar. Sumber belajar ditetapkan sebagai
informasi yang disajikan dan disimpan dalam berbagai bentuk media, yang dapat
membantu peserta didik dalam belajar sebagai perwujudan dari kurikulum.
Bentuknya tidak terbatas apakah dalam bentuk cetakan, video, format perangkat
lunak atau kombinasi dari berbagai format yang dapat digunakan oleh peserta
didik ataupun guru.
C. Proses Pembelajaran dan Sumber Belajar
Merujuk
dari Istilah kegiatan “belajar”, “mengajar”, dan
“pembelajaran”
merupakanistilah kegiatan yang tidak terpisahkan,
meskipun ketiganya merupakankegiatan yang berbeda. Kegiatan belajar bisa saja
terjadi walaupun tidak adakegiatan mengajar. Begitu pula sebaliknya, kegiatan
mengajar tidak selaludapat menghasilkan kegiatan belajar. Ketika seorang guru
menjelaskanpelajaran di depan kelas maka terjadi kegiatan mengajar, tetapi
dalam kegiatantersebut belum tentu terjadi kegiatan belajar pada setiap peserta
didik. Kegiatanmengajar dikatakan berhasil jika dapat menghasilkan kegiatan
belajar pada diripeserta didik. Jadi, sebenarnya hakekat guru mengajar adalah
usaha guru untukmembuat peserta didik belajar. Dengan kata lain, mengajar
merupakan upayamenciptakan kondisi agar terjadi kegiatan belajar. Kegiatan
inilah yang disebutdengan proses pembelajaran.Istilah pembelajaran lebih
menggambarkan usaha guru untuk membuatbelajar para peserta didiknya. Kegiatan
pembelajaran tidak akan berarti jika tidakmenghasilkan kegiatan belajar pada
para peserta didiknya. Kegiatan belajar hanya bisaberhasil jika si belajar
secara aktif mengalami sendiri proses belajar. Jadi syaratmutlak yang harus
dipenuhi agar terjadi kegiatan belajar yaitu terjadinyainteraksi antara
pebelajar (learner) dengan sumber belajar.Pekerjaan mengajar
tidak selalu harus diartikan sebagai kegiatanmenyajikan materi pelajaran.
Meskipun menyajikan materi pelajaran memangmerupakan bagian dari kegiatan
mengajar, tetapi bukanlah satu-satunya. Masihbanyak cara lain yang dapat
dilakukan guru untuk membuat peserta didik belajar.Peran penting yang harus
dilakukan oleh guru dalam proses pembelajaranadalah mengusahakan agar setiap peserta
didik dapat berinteraksi secara aktif denganberbagai sumber belajar yang ada.
Meskipun guru juga merupakan salah satusumber belajar bagi peserta didik,
tetapi masih banyak lagi sumber-sumber belajaryang lain yang dapat dimanfaatkan
untuk terjadinya proses pembelajaran.
D. Manfaat Sumber Belajar
Sumber belajar
memiliki fungsi sebagai berikut :
1. Meningkatkan
produktivitas pembelajaran dengan jalan:
(a) mempercepat laju belajar dan membantu guru
untuk menggunakan waktu secara lebih baik dan
(b) mengurangi beban guru dalam menyajikan
informasi, sehingga dapatlebih banyak membina dan mengembangkan gairah
pembelajaran.
2.
Memberikan kemungkinan
pembelajaran yang sifatnya lebih individual,dengan cara:
(a) mengurangi kontrol guru yang kaku dan
tradisional; dan
(b) memberikan kesempatan bagi peserta didik
untuk berkembang sesuai dengankemampuannnya.
3. Memberikan
dasar yang lebih ilmiah terhadap pembelajaran dengan cara:
(a) perancangan program pembelajaran yang lebih
sistematis; dan
(b) pengembangan bahan pengajaran yang dilandasi
oleh penelitian.
4. Lebih
memantapkan pembelajaran, dengan jalan:
(a) meningkatkan kemampuan sumber belajar;
(b) penyajian informasi dan bahan secara lebih
kongkrit.
5. Memungkinkan
belajar secara seketika, yaitu:
(a) mengurangi kesenjangan antara pembelajaran
yang bersifat verbal danabstrak dengan realitas yang sifatnya kongkrit;
(b)
memberikan pengetahuan yang sifatnya langsung.
6. Memungkinkan
penyajian pembelajaran yang lebih luas, dengan menyajikaninformasi yang mampu
menembus batas geografis.
Menurut Hijrah
Saputra (2008) fungsi sumber belajar adalah :
(a) Dapat memberi pengalaman belajar langsung dan
kongkrit / nyata.
(b) Memungkinkan sesuatu yang tidak bisa
diadakan, dikunjungi, dilihatsecara langsung.
(c) Menambah dan memperluas cakrawala sajian
materi.
(d) Memberi informasi yang akurat dan terpadu.
Fungsi-fungsi di
atas sekaligus menggambarkan tentang alasan dan arti pentingsumber belajar
untuk kepentingan proses dan pencapaian hasil pembelajaran, sehingga sumber
belajar ini harus dikelola dengan sebaik-baiknya agar proses pembelajaran dapat
memperoleh prestasi hasil belajar peserta didik secara optimal.
E. Peranan Sumber Belajar dalam Proses Pembelajaran
Sumber belajar
mempunyai peran yang sangat erat dengan pembelajaranyang dilakukan, adapun
peranan tersebut dalam pembelajaran adalah sebagaiberikut :
1. Peranan
sumber belajar dalam pembelajaran Individual.
Pola komunikasi
dalam belajar individual sangat dipengaruhi olehperanan sumber belajar yang
dimanfaatkan dalam proses belajar. Titik beratpembelajaran individual adalah
pada peserta didik, sedang guru mempunyaiperanan sebagai penunjang atau
fasilitator.Dalam pembelajaran individual terdapat tiga pendekatan yang
berbedayaitu :
(1) Front line teaching method, dalam
pendekatan ini guru berperanmenunjukkan sumber belajar yang perlu dipelajari.
(2) Keller Plan, yaitu pendekatan yang
menggunakan teknik personalizedsystem of instruksional (PSI) yang
ditunjang dengan berbagai sumberberbentuk audio visual yang didesain khusus
untuk belajar individual.
(3) Metode proyek, peranan guru cenderung
sebagai penasehat dibandingpendidik, sehingga peserta didiklah yang bertanggung
jawab dalam memilih,merancang dan melaksanakan berbagai kegiatan belajar.
2. Peranan
Sumber Belajar dalam Belajar Klasikal
Pola komunikasi
dalam belajar klasikal yang dipergunakan adalahkomunikasi langsung antara guru
dengan peserta didik. Hasil belajar sangattergantung oleh kualitas guru, karena
guru merupakan sumber belajar utama.Sumber lain seolah-olah tidak ada
peranannya sama sekali, karena frekuensibelajar didominari interaksinya dengan
guru.Pemanfaatan sumber belajar selain guru, sangat selektif dan sangat ketatdi
bawah petunjuk dan kontrol guru. Di samping itu guru sering
memaksakanpenggunaan sumber belajar yang kurang relevan dengan ciri-ciri
peserta didikdan tujuan belajar, hal ini terjadi karena sumber belajar yang
tersedia terbatas.Peranan Sumber Belajar secara keseluruhan seperti terlihat
dalam polakomunikasinya selain guru rendah. Keterbatasan penggunaan sumber
belajarterjadi karena metode pembelajaran yang utama hanyalah metode
ceramah.Menurut Percipal and Ellington (1984), bahwa perhatian yang penuh
dalambelajar dengan metode ceramah (attention spannya) makin lama makinmenurun
drastis. Misalnya dalam 50 menit belajar, maka pada awal belajarattention
spannya berkisar antara 12-15 menit, kemudian makin mendekatiakhir pelajaran
turun menjadi 3-5 menit.Di samping itu British Audio Visual Association (1985),
menyatukambahwa 75 % pengetahuan diperoleh melalui indera penglihatan, 13 %
inderapendengaran, 6 % indera sentuhan dan rabaan dan 6 % indera penciuman
danlidah. Sedangkan hasil penelitian yang dilakukan oleh perusahaan
SOVOCOMCOMPANY di Amerika dalam Sadiman (1989: 155-156), tentang
kemampuanmanusia dalam menyimpan pesan adalah : verbal (tulisan) 20%, Audio
saja10%, visual saja 20%, Audio visual 50%. Tetapi kalau proses belajar
hanyamenggunakan methode (a) Membaca saja, maka pengetahuan yang mengendaphanya
10% (b) Mendengarkan saja pengetahuan yang mengendap hanya 20%.(c) Melihat saja
pengetahuan yang mengendap bisa 50%. Dan (e)Mengungkapkan sendiri pengetahuan
yang mengendap bisa 80%. (f)Mengungkapkan sendiri dan mengulang pada kesempatan
lain 90%. Daripenjelasan tersebut diatas, bahwa guru harus pandai memilih
danmengkombinasikan metode pembelajaran dengan belajar yang ada.
3. Peranan
Sumber Belajar dalam Belajar Kelompok
Pola komunikasi
dalam belajar kelompok, menurut Derek Rownteredalam bukunya Educational
Technologi in Curriculum Development (1982),menyajikan dua pola komunikasi yang
secara umum ditetapkan dalam belajaryaitu pola :
a. Buzz sessions (diskusi singkat) adalah
kemampuan yang diperolehpeserta didik untuk didiskusikan singkat sambil jalan.
Sumber belajar yangdigunakan adalah materi yang digunakan sebelumnya.
b. Controllet discussion (diskusi dibawah
kontrol guru), sumberbelajarnya antara lain adalah bab dari suatu buku, materi
dari program audiovisual, atau masalah dalam praktek laboratorium
c. Tutorial adalah belajar dengan guru
pembimbing, sumber belajarnyaadalah masalah yang ditemui dalam belajar, harian,
bentuknya dapat bab daribuku, topik masalah dan tujuan instruksional tertentu.
d. Team project (tim proyek) adalah suatu
pendekatan kerjasama antaranggota kelompok dengan cara mengenai suatu proyek
oleh tim.
e. Simulasi (persentasi untuk
menggambarkan keadaan yangsesungguhnya).
f. Micro teaching, (proyek pembelajaran
yang direkam dengan video).
g. Self helf group (kelompok swamandiri).
F. Pengelolaan dan Pengembangan Sumber Belajar
Sumber
belajar selama ini dianggap sebagai suatu barang yang sulit danmembutuhkan biaya
yang tinggi untuk mendapatkannya. Hal ini disebabkankarena guru ataupun peserta
didik kurang memiliki kreativitas dan inovasidalam memanfaatkan bahan-bahan
atau benda-benda yang ada sekitardilingkungannya. Pemanfaatan sumber belajar di
sekolah baik yang dirancangmaupun yang tinggal dimanfaatkan belum
berjalan secara baik dan optimal.Banyak guru yang masih menggunakan paradigma
lama, yaitu mengajardengan hanya bersumberkan pada buku pelajaran yang ada, dan
tidak memilikimotifasi dan inovasi untuk menciptakan sumber belajar lainnya
yang dapatmembantu guru dalam menyampaikan materi pelajarannya. Guru pun kurang
kreatif dalam membuat sendiri media pembelajaran maupun bahan ajar yang dibutuhkannya.Dengan
berbekal kreativitas, guru seharusnya dapat membuat danmenyediakan sumber
belajar yang sederhana dan murah. Misalkan, bagaimanaguru dan peserta didik
dapat memanfaatkan benda-benda yang ada lingkungan kelas,sekolah dan masyarakat
ataupun bahan-bahan bekas. Bahan bekas, yangbanyak berserakan di sekolah dan rumah,
seperti kertas, mainan, kotakpembungkus, bekas kemasan sering luput dari
perhatian kita. Dengan sentuhankreativitas, bahan-bahan bekas yang biasanya
dibuang secara percuma dapatdimodifikasi dan didaur-ulang menjadi sumber
belajar yang sangat berharga.Selain dari itu lingkungan juga dapat dimanfaatkan
sebagai sumberbelajar. Peserta didik tidak perlu harus pergi jauh dengan biaya
yang mahal,lingkungan yang berdekatan dengan sekolah dan rumah pun
dapatdioptimalkan menjadi sumber belajar yang sangat bernilai bagi
kepentinganbelajar peserta didik. Tidak sedikit sekolah-sekolah yang memiliki
halaman ataupekarangan yang cukup luas, namun keberadaannya seringkali
ditelantarkandan tidak terurus. Jika saja lahan-lahan tersebut dioptimalkan
tidak mustahilakan menjadi sumber belajar yang sangat berharga.Sumber belajar
lainnya yang seharusnya dikelola dengan baik adalahperpustakaan. Tidak sedikit
perpustakaan yang ada di sekolah-sekolah belumdikelola dengan baik sebagai
pusat sumber belajar, perpustakaan hanyamenjadi sarana atau tempat penyimpanan
buku saja. Peserta didik tidak termotifasimemanfaatkan perpustakaan sebagai
sumber belajar. Perpustakaan mestinyadapat menjadi pusat sumber dan penyimpanan informasi dan pengetahuanbaik
berupa bahan cetak (buku/tulisan), elektronik dan audio visual ataupundalam
bentuk yang lain, sehingga perpustakaan dapat berfungsi sebagaisumber belajar
bagi semua peserta belajar, para profesional, para penelitidan bagi siapapun
yang memerlukan informasi dan pengetahuan.
Selain berfungsi
sebagai tempat untuk mendapatkan informasi,perpustakaan juga berfungsi untuk
kegiatan pendidikan, pembelajaran danpenelitian, maka distribusi informasi
sebagai koleksi perpustakaan perludiarahkan pada kebutuhan belajar peserta
belajar. Konsep Pusat SumberBelajar mengubah organisasi informasi
dan pengelolalaan perpustakaan darilingkungan hanya bahan cetak menjadi
lingkungan bahan cetak denganbahan non cetak termasuk diantaranya
semua teknologi yang lebih baruseperti bahan rekaman yang dibaca dengan
mesin, cd-rom, video disc,bahkan juga komputer terhubung dengan
jaringan internet.
G. Cara
mengoptimalkan sumber belajar
Banyak
orang beranggapan bahwa untuk menyediakan sumber belajarmenuntut adanya biaya
yang tinggi dan sulit untuk mendapatkannya, yang kadang-kadang ujung-ujungnya
akan membebani orang tua peserta didik untukmengeluarkan dana pendidikan yang
lebih besar lagi. Padahal dengan berbekalkreativitas, guru dapat membuat dan
menyediakan sumber belajar yangsederhana dan murah. Misalkan, bagaimana guru dan
peserta didik dapatmemanfaatkan bahan bekas. Bahan bekas, yang banyak
berserakan di sekolahdan rumah, seperti kertas, mainan, kotak pembungkus, bekas
kemasan seringluput dari perhatian kita. Dengan sentuhan kreativitas,
bahan-bahan bekas yangbiasanya dibuang secara percuma dapat dimodifikasi dan
didaur-ulang menjadisumber belajar yang sangat berharga.Demikian pula, dalam
memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajartidak perlu harus pergi jauh
dengan biaya yang mahal, lingkungan yangberdekatan dengan sekolah dan rumah pun
dapat dioptimalkan menjadi sumberbelajar yang sangat bernilai bagi kepentingan
belajar peserta didik. Tidak sedikitsekolah-sekolah di kita yang memiliki
halaman atau pekarangan yang cukupluas, namun keberadaannya seringkali
ditelantarkan dan tidak terurus. Jika sajalahan-lahan tersebut dioptimalkan
tidak mustahil akan menjadi sumber belajaryang sangat berharga. Dari uraian
tersebut dapat diambil hikmah sebagai intisari cakupan materi pengelolaan
sumber ajar sebagai berikut :
1)
Pendidikan dimasa depan
menuntut adanya perubahan pada prosespembelajaran yang bertumpu pada kemampuan
individu danberorientasi pada peserta didik sebagai subyek (student
centered, guru berperan sebagai fasilitator dalam pembelajaran dan menyediakan
sumber ajar.
2)
Sumber belajar
merupakan salah satu aspek terpenting dalam kegiatanpembelajaran sehingga perlu
dikelola dengan baik untuk mencapai tujuan pembelajaran optimal.
3)
Sumber belajar dapat
dirancang, diciptakan dan dikembangkan sendirioleh guru dan peserta didik
dengan memanfaatkan media dan sarana yang ada berupa pesan, orang, bahan,
alat, teknik dan latar /lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA
AECT.
1977. Definisi Teknologi Pendidikan. (Diterjemahkan oleh PAU
diUniversitas Terbuka). Penerbit Manajemen PT. Grafindo Persada. Jakarta.
Adaptasi dari :
Depdiknas. 2004. Pedoman Merancang Sumber Belajar. Jakarta.
http: //
id.wordpress.com/tag/makalah. Sumber Belajar untuk
MengefektifkanPembelajaran Peserta didik. Diterbitkan April 15, 2008 .
Seels,B. and
Richey,C.1994. Teknologi Pembelajaran. (Diterjemahkan olehYusufhadi Miarso, dkk. Universitas Negeri Jakarta.
0 comments:
Post a Comment